Aku menemukan mata yang tersiksa
saat itu hujan yang berkerumun di sudutnya
kemudian jatuh sungguh tak pernah benar-benar mengerti mengapa ia tumbuh dan mengalir begitu saja atau mungkin luka-luka di bias-bias sinar matanya itu sedang menangisi
hawa yang rubuh di hadapan ular saat waktu masih purba?.
Dan, menjelang kepergiannya dengan segala yang tertanggung di bahu hatinya sungguh aku menjadi paling berdosa mengapa tak kupanggul meringankannya atau sekedar bertanya dan mengalihkan perhatian agar lelah dihatinya sedikit terabaikan agar bisa kunikmati, sedikit senyum yang ia kumpulkan dari segala penjuru mata angin yang menyimpannya selama ini
Komentar
Posting Komentar